Wisata Bahari Jembatan Suramadu Bakal Dikemas
Wednesday, 10 June 2009 08:00 Berita
Pasca beroperasinya Jembatan Suramadu yang diresmikan Rabu (10/06) ini membuka peluang wisata bahari dengan cara melihat obyek jembatan dari Selat Madura. Dinas Pariwisata Jawa Timur bersama Asosiasi Biro Perjalanan (ASITA) Jawa Timur berencana mengemas wisata bahari Jembatan Suramadu.
Jhoni Irianto Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, mengatakan, potensi wisata Madura sangat beragam mulai dari Karapan Sapi, keindahan Pantai Lobang dan Pantai Camplong, keunikan Batik Tanjung Bumi. Obyek-obyek tersebut tetap terus dipasarkan pada wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Apalagi dengan selesainya Jembatan Suramadu, jalur transportasi tidak menjadi hambatan untuk bisa mengunjungi obyek-obyek wisata tersebut. Namun, yang bakal dikemas dalam waktu dekat, kata JHONI, menggarap paket wisata bahari Jembatan Suramadu.
“Kalau orang masuk ke Jembatan Suramadu, itu sudah biasa. Tapi untuk menikmati keindahan Jembatan Suramadu dari Selat Madura yang berada di bawah jembatan itu akan berbeda. Apalagi sekalian menikmati sunset dan sunshine dari bawah jembatan menjadi daya tarik tersendiri,”ujarnya.
Jhoni menjelaskan dalam pengemasan wisata bahari ini, Dinas Pariwisata Jawa Timur bertugas memasarkan dan menjual obyek wisata. Sedangkan investor yang akan bergerak untuk mengembangkan wisata bahari.
Menurut JHONI, dalam pengembangan wisata bahari ini dilakukan kerjasama dengan ASDP dan pengusaha angkutan kapal laut. Sudah diujicobakan 2 kapal feri untuk wisata bahari Jembatan Suramadu. Kapal feri di-upgrade lebih dulu, dan sudah dilengkapi play ground buat anak-anak di atas dek feri, konter makanan dan fasilitas lainnya seperti live music.
“Saat ini, sedang dibahas bagaimana operasional wisata bahari regular yang bisa dimanfaatkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Termasuk jadualnya dan biayanya,”tukas JHONI.
Sementara itu, Haryono Gondo Suwito Ketua ASITA Jawa Timur dihubungi terpisah mengatakan memang sangat potensial menjual wisata bahari Jembatan Suramadu. Masalahnya, kapal feri yang akan digunakan harus benar-benar di-manage sedemikian rupa menjadi kapal turis.
“Tapi kalau kapal yang digunakan nantinya berfungsi untuk feri angkutan penyeberangan, sekaligus disewa untuk wisata bahari akan sulit. Jawa Timur bisa mencontoh wisata bahari di Bali dimana kapal-kapal yang disediakan memang khusus untuk turis,”tukas HARYONO.
Haryono mencontohkan Bounci Cruise kapal turis yang bisa memuat 300 turis atau Quick Silver dengan kapasitas penumpang 200 turis. Untuk itu, ia minta pengelola nantinya benar-benar menyiapkan secara maksimal kalau memang ingin mengembangkan wisata bahari Jembatan Suramadu.
Apalagi obyek wisatanya, diakui Haryono, cukup bagus. Diantaranya, Patung Jalesviva Jayamahe yang berada di kawasan Armatim. “Disparta bisa koordinasi dengan Pangarmatim untuk memasang lampu sorot di bawah patung. Sebab akan menjadi lebih bagus saat malam hari dipadukan keindahan Jembatan Suramadu,”ujarnya.
Haryono mengatakan pihak ASDP pasti akan mempertanyakan potensi pasar wisata bahari untuk regular. Pada saat awal-awal dioperasikan tentunya tidak begitu ramai, namun bisa diagendakan kapal wisata dioperasikan setiap weekend dulu. “Bisa belajar pula dari wisata Sydney Harbour Cruises,”pungkasnya. (ssnet*)
http://www.suramadu.com/berita/40-berita/164-wisata-bahari-jembatan-suramadu-bakal-dikemas.html
Wednesday, 10 June 2009 08:00 Berita
Pasca beroperasinya Jembatan Suramadu yang diresmikan Rabu (10/06) ini membuka peluang wisata bahari dengan cara melihat obyek jembatan dari Selat Madura. Dinas Pariwisata Jawa Timur bersama Asosiasi Biro Perjalanan (ASITA) Jawa Timur berencana mengemas wisata bahari Jembatan Suramadu.
Jhoni Irianto Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, mengatakan, potensi wisata Madura sangat beragam mulai dari Karapan Sapi, keindahan Pantai Lobang dan Pantai Camplong, keunikan Batik Tanjung Bumi. Obyek-obyek tersebut tetap terus dipasarkan pada wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Apalagi dengan selesainya Jembatan Suramadu, jalur transportasi tidak menjadi hambatan untuk bisa mengunjungi obyek-obyek wisata tersebut. Namun, yang bakal dikemas dalam waktu dekat, kata JHONI, menggarap paket wisata bahari Jembatan Suramadu.
“Kalau orang masuk ke Jembatan Suramadu, itu sudah biasa. Tapi untuk menikmati keindahan Jembatan Suramadu dari Selat Madura yang berada di bawah jembatan itu akan berbeda. Apalagi sekalian menikmati sunset dan sunshine dari bawah jembatan menjadi daya tarik tersendiri,”ujarnya.
Jhoni menjelaskan dalam pengemasan wisata bahari ini, Dinas Pariwisata Jawa Timur bertugas memasarkan dan menjual obyek wisata. Sedangkan investor yang akan bergerak untuk mengembangkan wisata bahari.
Menurut JHONI, dalam pengembangan wisata bahari ini dilakukan kerjasama dengan ASDP dan pengusaha angkutan kapal laut. Sudah diujicobakan 2 kapal feri untuk wisata bahari Jembatan Suramadu. Kapal feri di-upgrade lebih dulu, dan sudah dilengkapi play ground buat anak-anak di atas dek feri, konter makanan dan fasilitas lainnya seperti live music.
“Saat ini, sedang dibahas bagaimana operasional wisata bahari regular yang bisa dimanfaatkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Termasuk jadualnya dan biayanya,”tukas JHONI.
Sementara itu, Haryono Gondo Suwito Ketua ASITA Jawa Timur dihubungi terpisah mengatakan memang sangat potensial menjual wisata bahari Jembatan Suramadu. Masalahnya, kapal feri yang akan digunakan harus benar-benar di-manage sedemikian rupa menjadi kapal turis.
“Tapi kalau kapal yang digunakan nantinya berfungsi untuk feri angkutan penyeberangan, sekaligus disewa untuk wisata bahari akan sulit. Jawa Timur bisa mencontoh wisata bahari di Bali dimana kapal-kapal yang disediakan memang khusus untuk turis,”tukas HARYONO.
Haryono mencontohkan Bounci Cruise kapal turis yang bisa memuat 300 turis atau Quick Silver dengan kapasitas penumpang 200 turis. Untuk itu, ia minta pengelola nantinya benar-benar menyiapkan secara maksimal kalau memang ingin mengembangkan wisata bahari Jembatan Suramadu.
Apalagi obyek wisatanya, diakui Haryono, cukup bagus. Diantaranya, Patung Jalesviva Jayamahe yang berada di kawasan Armatim. “Disparta bisa koordinasi dengan Pangarmatim untuk memasang lampu sorot di bawah patung. Sebab akan menjadi lebih bagus saat malam hari dipadukan keindahan Jembatan Suramadu,”ujarnya.
Haryono mengatakan pihak ASDP pasti akan mempertanyakan potensi pasar wisata bahari untuk regular. Pada saat awal-awal dioperasikan tentunya tidak begitu ramai, namun bisa diagendakan kapal wisata dioperasikan setiap weekend dulu. “Bisa belajar pula dari wisata Sydney Harbour Cruises,”pungkasnya. (ssnet*)
http://www.suramadu.com/berita/40-berita/164-wisata-bahari-jembatan-suramadu-bakal-dikemas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar