SURABAYA,KOMPAS.com - Wisata dengan kapal feri di skitar Jembatan Suramadu diprediksi menjadi magnet pariwisata luar biasa di Jawa Timur. Namun, hal ini hanya akan terwujud jika di kaki Jembatan Suramadu sisi Madura tersedia wahana penampilan produk wisata Madura yang layak.
"Jembatan Suramadu merupakan tempat tujuan wisata baru. Apalagi, pemandangan Suramadu saat matahari terbenam akan menjadi daya tarik sendiri," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Travel Indonesia (Asita) Jatim, Haryono Gondhosoewito, Selasa (30/3/2010). Ia tadi bicara di Seminar "Tantangan Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia di Era Global" di Surabaya.
Namun demikian, agar daya tarik Jembatan Suramadu semakin kuat, potensi wisata Madura juga harus digarap. Dengan demikian, para wisatawan bisa menyaksikan produk-produk Madura tanpa harus masuk terlalu jauh ke pelosok Pulau Madura.
"Ini merupakan program jangka pendek karena membangun sarana infrastruktur dari Bangkal hingga ke Sumenep membutuhkan waktu yang panjang. Karena itu, sebagai langkah awal, produk-produk wisata Madura dapat ditampilkan di sekitar Jembatan Suramadu, seperti Karapan Sapi, batik Madura, hingga makanan khas Madura," kata Haryono.
Ia berharap, kawasan itu menjadi tujuan wisata unggulan Jatim selain Gunung Bromo, Kota Batu, atau Trowulan. Saat ini, kawasan Suramadu masih sekadar menjadi tujuan wisata domestik warga sekitar Surabaya karena kawasan di sekitar Suramadu belum tertata.
Di sekitar kawasan Suramadu kini justru menjamur pedagang kaki lima yang tak teratur dan kumuh. Sementara, jumlah kapal feri yang melayani pelayaran wisata hanya ada satu dari dua dua armada yang disiapkan.
"Di Bali, pengelola kapal feri wisata mengoperasikan armada mereka secara serius. Fasilitas dan acara di dalam feri dikemas menarik. Para awak kapal pun sebagian besar mahir berbahasa asing. Tapi situsi ini belum bisa ditemukan di Surabaya," tuturnya.
Pimpinan PT ASDP Indonesia Ferry Surabaya Prasetyo B Utomo menyatakan, dua kapal feri dipersiapkan untuk melayani paket wisata pelayaran setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, dengan rute Dermaga Ujung-Jembatan Suramadu.
Dari rencana dua kapal feri yang akan dijalankan, hanya satu feri, yaitu kapal motor penumpang (KMP) Wicitra Dharma milik PT Dharma Lautan Utama yang layak dan mulai beroperasi. Sedangkan KMP Gajah Mada milik PT ASDP Indonesia Ferry secara fisik belum dibenahi dan masih dioperasikan untuk penyeberangan reguler Ujung-Kamal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar